Tari kreasi berkelompok adalah bentuk karya tari yang dilakukan oleh banyak penari atau bentuk tarian yang ditarikan secara kelompok atau berpasang-pasangan dan tidak menutup kemungkinan bisa berbentuk drama tari/sendratari.
Adapun gerakannya terdiri atas gerak seluruh anggota badan dan kaki, badan, lengan, sampai kepala. Oleh karena ditarikan secara berkelompok maka peragaan geraknya haruslah kompak, serempak, serta saling mengisi dan melengkapi sehingga dibutuhkan kerja sama, kebersamaan, dan tanggung jawab dari seluruh penari yang terlibat.
CONTOH TARI KREASI BERKELOMPOK
- Tari Kecak, Tari Kecak yang mengisahkan tentang Ramayana, salah satu tokoh dalam pewayangan. Tari Kecak berasal dari Pulau Dewata Bali. Tarian ini biasanya ditarikan oleh penari laki-laki yang berjumlah belasan hingga puluhan orang. Para penari duduk melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” sambil mengangkat kedua tangannya. Gerakan ini menggambarkan barisan kera membantu Ramayana pada saat melawan Rahwana. Dalam Tari Kecak juga ada penari yang memerankan tokoh Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, Sugriwa, dan tokoh pada cerita Ramayana lainnya. Kostum yang dikenakan oleh penari adalah bertelanjang dada lau mengenakan kain selendang sebagai bawahan yang memiliki motif kotak-kotak berwarna hitam putih seperti catur.
- Tari Kipas Pakarena, Tari Kipas Pakarena berasal dari Sulawesi Selatan. Sesuai dengan namanya. properti utama yang digunakan dalam tarian ini adalah sepasang kipas yang digerakkan dengan gerakan yang mendayu-dayu mengikuti iringan musik. Tarian ini sering dibawakan untuk tujuan promosi pariwisata di wilayah Sulawesi Selatan.
- Tari Saman, Tari Saman berasal yang berasal dari Aceh ini sudah sering memenangkan kompetisi di berbagai negara di belahan dunia. Para penari yang menarikan Tari Saman duduk rapi berjajar lalu gerakannya berfokus pada gerakan tepukan pada pundak dan tangan. Gerakan tepukan ini harus dilakukan dengan selaras dan kompak sehingga akan menciptakan gerakan tarian yang indah. Tari saman ini bisa dilakukan oleh perempuan ataupun laki-laki. Semakin lama, ritme Tari Saman akan semakin cepat sehingga gerakan tepukan pundak dan tangan penari harus selalu sesuai ketukan karena apabila salah ketukan maka tarian akan menjadi tidak kompak.
- Tari Wor, Tari Wor adalah tarian berkelompok yang berasal dari Biak, Irian Jaya. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam acara Wor, yaitu upacara kedewasaan anak di Irian Jaya. Tarian ini dibawakan oleh penari perempuan dan laki-laki. Gerakan pada tarian ini diiringi dengan tifa, alat musik khas Irian Jaya, dan nyanyian yang dinyanyikan oleh para penari. Pada Tari Wor, yang membedakan penari perempuan dan laki-laki terletak pada hiasan kepalanya. Penari perempuan mengenakan hiasan bulu-bulu burung mambruk dan cendrawasih serta dihiasi bunga-bunga kering. Sedangkan penari laki-laki mengenakan hiasan sisir dari bambu dan bulu-bulu burung mambruk.
- Tari Tortor, Tari Tortor berasal dari daerah Tapanuli dan Samosir, Sumatera Utara. Awalnya tarian ini adalah ritual pada upacara kematian dan kesembuhan, tetapi seiring berlalunya waktu tarian ini menjadi tarian khas pada setiap upacara adat. Tarian ini ditarikan oleh perempuan dan laki-laki yang jumlahnya bisa belasan hingga puluhan orang. Tarian ini diiringi dengan alunan musik dari gondang, gerakan khas pada tarian ini adalah hentakan kaki para penari di atas lantai.
- Tari Zapin, Tari Zapin adalah tarian berkelompok yang berasal dari Riau. Tari Zapin sarat akan pesan-pesan keagamaan dan nasihat hidup. Terdapat tiga gerakan inti Pada Tari Zapin, yaitu gerakan pembuka, gerakan inti, dan gerakan penutup yang jumlahnya ada 19 gerakan. Alat musik yang digunakan dalam Tari Zapin adalah alat musik khas Melayu seperti gembos, akordeon, marwas, gitar, gendang, dan rebana. Tari Zapin ditarikan oleh perempuan dan laki-laki. Para penari perempuan biasanya mengenakan selendang sebagai pelengkap kostumnya.
- Tari Rentak Bersapih, Tarian berkelompok ini berasal dari Jambi. Makna dari Tari Rentak Bersapih adalah menggambarkan tentang kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Jambi. Penari yang menarikan Tari Rentak bersapih biasanya terdiri dari 8 sampai 10 orang perempuan dan laki-laki. Menurut legenda, tarian ini tercipta karena Jambi merupakan daerah perdagangan sehingga menjadikan Jambi kota yang sejahtera dan makmur.
- Tari Gambyong, Tari Gambyong berasal dari Jawa Tengah. Biasanya tarian ini dibawakan oleh penari perempuan dengan gerakan lambat dan gemulai. Tari Gambyong merupakan tarian yang dibawakan untuk menyambut Raja Surakarta dan tamu kehormatan kerajaan sekaligus sebagai tarian penghibur dalam berbagai acara.
- Tari Gantar, Tarian ini berasal dari Provinsi Kalimantan Timur. Tarian ini berasal dari Suku Dayak Benuaq dan Suku Tunjung. Tarian ini biasanya dibawakan untuk menyambut tamu karena tarian ini menggambarkan kesopanan, keramah-tamahan, dan keakraban dari Suku Dayak. Propreti yang digunakan dalam tarian ini adalah tongkat panjang yang panjangnya melebihi kepala penari, tongkat panjang ini melambangkan tongkat yang digunakan para petani dalam menanam benih.
- Tari Rampak Srigati, Tari Rampak Srigati berasa dari Jawa Barat. Tarian ini biasanya dibawakan oleh penari perempuan dengan mengenakan kebaya dan selendang dengan warna yang cerah dan mencolok. Tarian ini diiringi dengan tabuhan gendang khas Sunda yang memiliki irama yang bersemangat.
- Tari Merak, jenis tarian ini banyak dipentaskan pada upacara adat gelar Pasundan. Tarian ini biasanya dibawakan oleh empat orang gadis cantik yang mengenakan busana seperti burung merak, yaitu hiasan kepala menyerupai kepala merak, hiasan dada dibuat menyerupai bulu merak dan mengenakan kain tipis berpola ekor merak yang ujung-ujung kainnya berada di antara jari sehingga jika si penari menggerakkan kedua tangannya ke atas ke bawah maka tampak seolah-olah burung merak sedang berjalan melenggak-Ienggok dengan indahnya.