Dahulu kala, ada seekor lalat yang sangat rajin dan suka membantu orang lain. Pada suatu hari akan diadakan sebuah festival, maka dengan senang hati ia membantu. Dengan sepenuh hati ia membantu dan melakukan pekerjaannya, saking fokusnya lalat pun tiba-tiba lupakan namanya.
Kemudian, ia bertanya kepada seorang wanita tua yang duduk di bawah pohon. “Nenek, apa kau tahu siapa namaku?” tanyanya. Tapi, sang nenek tidak tahu dan menyuruhnya untuk bertanya pada anak lelakinya.
Lalat itu pun terbang menghampiri anak lelaki nenek dan bertanya mengenai namanya. Ia pun menjawab kalau tidak tahu dan menyarankan lalat untuk bertanya pada kapak di tangannya. Si lalat menurut dan bertanya pada kapak tersebut, tapi dia tidak menemukan jawaban yang diinginkan.
Lalat itu pun bertanya kepada orang yang ia temui, tetapi selalu disuruh untuk bertanya kepada yang lain. Begitu seterusnya hingga pada akhirnya ia bertemu dengan seekor kuda dan bertanya kembali. “Kuda, apakah kau tahu namaku?” tanyanya pasrah.
Jawaban kuda pun tak memuaskan, ia malah menyuruh lalat untuk bertanya pada anak yang masih di dalam perutnya. “Bayi kecil, apakah kau tahu namaku?” tanyanya kali ini dengan lelah.
Bayi kecil itu menjawab “la.. la.. la..” Belum sampai si bayi menyelesaikan kalimatnya lalat itu pun berkata “Oh kau benar, namaku lalat. Terimakasih sudah mengingat namaku bayi kecil,” Setelah mengetahui namanya, ia pun kembali ke rumah dengan riang karena akhirnya ia berhasil mengingat namanya.