Keputusan bersama dibuat jika keputusan tersebut menyangkut kebutuhan orang banyak. Tidak hanya keputusan pribadi seseorang. Misalnya untuk mengisi liburan keluarga, maka keputusan yang diambil
atas kesepakatan seluruh anggota keluarga. Mengapa demikian?
Liburan keluarga akan melibatkan seluruh anggota keluarga. Apabila keputusan diambil oleh salah satu onggota keluarga, maka akan terasa tidak adil. Agar semua anggota keluarga senang dalam liburan tersebut, maka keputusan harus diambil secara bersama-sama. Pengambilan keputusan bersama dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, musyawarah untuk mufakat. Kedua, berdasarkan suara terbanyak atau voting.
Cara mengambil Keputusan Bersama
a.
Musyawarah untuk Mufakat
Suatu keputusan bersama dapat dihasilkan melalui musyawarah. Musyawarah adalah pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah. Dalam sebuah musyawarah semua anggotanya berhak menyampaikan pendapat. Setiap anggota pasti memiliki pendapat yang berbeda. Pendapat-pendapat tersebut kemudian ditampung dan dibicarakan bersama. Masing-masing pendapat akan dipertimbangkan kelemahan dan kelebihannya. Perbedaan pendapat dalam musyawarah tidak boleh membuat perpecahan di antara para anggotanya.
Apabila semua anggota musyawarah telah menerima sebuah pendapat atau telah menyetujui sebuah pendapat, maka dinyatakan telah mencapai kata mufakat. Mufakat adalah persetujuan bulat.
Keputusan yang diambil secara musyawarah mufakat dapat memuaskan semua pihak. Selain itu tidak akan menimbulkan persoalan, karena semua anggota telah menyetujui secara bulat. Memang sulit untuk mencapai keputusan bersama yang disetujui oleh semua anggota. Kebanyakan orang pasti ingin mempertahankan pendapatnya masing-masing. Hal itu terjadi karena kebanyakan orang merasa pendapatnya adalah yang paling benar. Apabila keputusan bersama tidak bisa dicapai melalui musyawarah, maka dapat dilakukan dengan voting.
b. Suara Terbanyak
Pengambilan keputusan bersama dilakukan berdasarkan suara terbanyak apabila tidak tercapai kata mufakat. Pengambilan keputusan dengan cara ini disebut voting. Dengan voting, pendapat yang memperoleh suara terbanyak dari anggotanya, maka itulah keputusan yang akan diambil.
Dalam pengambilan keputusan, baik secara musyawarah maupun voting ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
- harus mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi;
- harus menghargai perbedaan pendapat;
- mau menerima kritik, usul, dan saran dengan sikap penuh lapang dada;
- tidak memaksakan kehendak; dan
- mau menerima hasil keputusan serta mau melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
Sedapat mungkin, cara voting perlu dihindari karena dapat menimbulkan persoalan. Bagi anggota yang tidak setuju, maka tetap harus menerima keputusan. Sehingga dapat menimbulkan rasa tidak senang terhadap keputusan. Akhirnya anggota yang tidak senang tersebut, akan melaksanakan keputusan bersama dengan terpaksa.
Baca Juga : Pengertian Keputusan Bersama