Rotasi dan Revolusi Bumi
Bumi merupakan planet ketiga dalam sistem tata surya bila dihitung dari matahari. Terdapat dua paham yang membahas mengenai pusat tata surya, yaitu:
- Paham geosentris : menganggap bahwa bumi adalah pusat peredaran benda-benda langit.
- Paham heliosentris : menganggap bahwa matahari adalah pusat peredaran benda-benda langit. Orang yang berhasil membuktikan kebenaran paham heliosentris adalah Nicholas Copernicus (1473-1543).
a. Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah peristiwa bumi berputar pada porosnya. Rotasi bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam. Waktu (kala) rotasi bumi adalah 23 jam lebih 56 menit 3 detik (dibulatkan 24 jam). Bumi berputar dari arah barat ke timur. Oleh sebab itu, bagian timur lebih dahulu mengalami siang. Gerakan matahari disebut gerak semu harian. Bagian bumi yang terkena matahari akan mengalami siang. Sedangkan bagian bumi yang tidak terkena matahari akan mengalami malam.
b. Revolusi bumi
Revolusi bumi adalah peristiwa bumi berputar mengelilingi matahari. Waktu yang diperlukan untuk berevolusi adalah 365 ¼ hari (1 tahun). Kemiringan bumi pada saat mengitari matahari adalah 23,5° dari garis tegak lurus.
Revolusi bumi menyebabkan terjadinya perubahan musim di bumi.
1) Tangggal 22 Maret-21 Juni
Kutub utara bumi lebih condong ke matahari, dan mengalami musim semi. Sedangkan kutub selatan bumi menjauh dari matahari dan mengalami musim gugur.
2) Tanggal 21 Juni-23 September
Dari tanggal 21 juni–23 September, kutub utara bumi mulai menjauh dari matahari. Pada saat itu terjadi musim panas. Sedangkan kutub selatan mulai mendekati matahari dan mengalami musim dingin.
3) Tanggal 23 September-22 Desember
Kutub utara bumi semakin jauh dari matahari dan mengalami musim gugur. Sedangkan kutub selatan bumi makin condong ke matahari. Pada saat itu kutub selatan mengalami musim semi.
4) Tanggal 22 Desember-21 Maret
Dari tanggal 22 Desember-21 Maret, kutub utara bumi mulai mendekat ke arah matahari. Pada saat itu terjadi musim dingin. Kutub selatan mulai menjauhi matahari dan mengalami musim panas. Proses revolusi ini berlangsung terus sepanjang tahun. Selama berevolusi kedudukan bumi terhadap matahari berubah-ubah. Titik terdekat bumi dengan matahari disebut perihelium. Sedangkan titik terjauh bumi dengan matahari disebut aphelium.
2. Revolusi Bulan
Bulan merupakan satelit bumi. Jarak rata-rata bumi ke bulan adalah 380.000 km. Bulan tidak mempunyai atmosfir, akibatnya tidak ada kehidupan dan peredaran air. Bunyi tidak dapat merambat karena tidak ada udara. Suhu bulan yang menghadap matahari adalah 110°C. Bagian belakangnya bersuhu -173°C. Gravitasi bulan lebih kurang 1/6 kali gravitasi bumi.
Revolusi bulan adalah perputaran bulan mengelilingi bumi. Kala rotasi bulan = kala revolusinya yakni 27,3 hari. Hal ini menyebabkan bagian bulan yang menghadap ke bumi selalu sama. Karena gerakannya, bagian bulan yang memantulkan cahaya ke bumi ukurannya berubah-ubah.
Perubahan ukuran bulan melalui 4 fase. Perhatikan gambar di bawah ini.
Keterangan gambar:
a. Kedudukan bulan di A
Seluruh permukaan bulan yang menghadap ke bumi tidak mendapat sinar matahari. Hal ini menyebabkan bulan tidak mendapat sinar matahari sehingga bulan tidak tampak. Keadaan ini disebut bulan baru yaitu hari ke-0 dan bulan mati yaitu hari ke-29 ½.
b. Kedudukan bulan di B
Separuh permukaan bulan yang menghadap ke bumi mendapat cahaya dari matahari. Terjadi pada saat bulan perempat pertama yaitu hari ke-7 ½
c. Kedudukan bulan di C
Permukaan bulan yang mengarah ke bumi mendapat cahaya matahari. Pada fase ini, ukuran bulan paling besar yang disebut bulan purnama (bulan penuh). Terjadi pada saat bulan pertengahan yaitu pada hari ke 14 ¾.
d. Kedudukan bulan di D
Separuh permukaan bulan yang mengarah ke bumi mendapat cahaya dari matahari. Terjadi pada saat bulan perempat ketiga yaitu hari ke-22 ¼.