Materi pelajaran berikut ini membahas tentang nilai kebersamaan dalam perumusan Pancasila. Materi tentang nilai kebersamaan dalam perumusan Pancasila ini terdapat dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas 6. Berikut ulasan materi nilai kebersamaan dalam perumusan Pancasila.
Nilai kebersamaan dalam perumusan Pancasila
1. Menghargai Pendapat
Peristiwa bersejarah ketika BPUPKI merumuskan Pancasila sebagai dasar negara merupakan contoh pengamalan nilai kebersamaan. Meskipun ada perbedaan pendapat di antara para tokoh bangsa, namun mereka tetap saling menghargai. Karena setiap gagasan yang mereka kemukakan selalu dilandasi sikap yang baik dan sopan. Perbedaan pendapat di antara mereka bukanlah sebab untuk menimbulkan perpecahan. Mereka tetap menjunjung tinggi rasa persatuan bangsa.
Setiap manusia mempunyai kepribadian dan kepentingan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sering terjadi perbedaan pendapat. Namun perbedaan itu menjadi pendorong untuk menyatukan pendapat. Jika seorang masih mempertahankan pendapatnya dalam bermusyawarah, maka akan sulit tercapai mufakat. Kamu ingin mengemukakan pendapat. Kemukakan dengan jelas agar dapat dimengerti oleh orang lain. Begitu juga ketika orang lain sedang mengutarakan pendapat, perhatikan baik-baik. Saat musyawarah kita tidak boleh memaksakan pendapat kepada orang lain. Apalagi memotong pembicaraan, serta menyinggung perasaan. Pernahkah kamu melakukan musyawarah di kelas? Biasakan dirimu menghargai pendapat orang lain. Hal itu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Musyawarah dan Mufakat
Ingatkah kamu, bagaimana bunyi sila keempat Pancasila? Dilambangkan dengan gambar apa sila itu? Coba ingat kembali! Makna yang terkandung dalam sila keempat dari Pancasila adalah:
a. Kerakyatan
Berasal dari kata ”rakyat”. Yang berarti sekelompok manusia yang mendiami satu wilayah tertentu. Kerakyatan dalam hubungan sila keempat berarti kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Kerakyatan disebut juga kedaulatan rakyat (rakyat yang berkuasa) atau demokrasi (rakyat yang memerintah).
b. Hikmat Kebijaksanaan
Penggunaan akal pikiran yang sehat harus mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa. Mengutamakan kepentingan rakyat, jujur dan bertanggung jawab serta didorong oleh tujuan yang baik sesuai dengan hati nurani yang jernih.
c. Permusyawaratan
Ciri khas kepribadian bangsa Indonesia adalah ketika merumuskan dan memutuskan sesuatu berdasarkan kehendak rakyat. Keputusan yang diambil berdasarkan kebulatan pendapat atau mufakat.
d. Perwakilan
Untuk menjalankan kekuasaannya, rakyat memilih wakil-wakilnya di Badan Perwakilan. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan berarti bahwa rakyat dalam menjalankan kekuasaan melalui sistem perwakilan. Keputusan yang diambil melalui jalan musyawarah dengan akal sehat serta penuh tanggung jawab.
Beberapa sikap kebersamaan yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
1) Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mufakat dilandasi semangat kekeluargaan.
5) Bertanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan.
6) Dalam musyawarah menggunakan akal pikiran yang sehat
Sumber : BSE PKn kelas 6