Ajaran Islam mencakup semua segi kehidupan. Oleh karena itu, peninggalan sejarah Islam di Indonesia beraneka ragam. Sebagian besar Peninggalan Sejarah yang Bercorak Islam di Indonesia merupakan perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran Islam dilakukan dengan cara damai, tanpa menghapus kebudayaan yang ada. Peninggalan sejarah yang bercorak Islam di Indonesia, antara lain mesjid, pesantren, keraton, batu nisan, karya sastra, dan tradisi agama.
a. Masjid
Masjid merupakan tempat peribadatan agama Islam. Sejak masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia banyak mesjid didirikan. Mesjid-mesjid peninggalan sejarah Islam, antara lain Mesjid Demak, Mesjid Kudus, Mesjid Indrapura Aceh, dan Mesjid Cirebon.
b. Pesantren
Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam. Pengajar di pesantren adalah seorang kiai. Para siswanya dinamakan santri. Materi yang diajarkan adalah kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab. Para santri biasanya tinggal di asrama yang dinamakan pondok pesantren. Pesantren yang terkenal, antara lain Pesantren Tebu Ireng di Jombang Jawa Timur, Pesantren Modern
Gontor di Ponorogo Jawa Timur, dan Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya.
c. Keraton (Istana)
Keraton berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal keluarga raja. Berikut ini contoh peninggalan keraton.
1) Keraton Cirebon, didirikan oleh Syarif Hidayatullah pada tahun 1626 Masehi.
2) Keraton Kaibon Banten, merupakan peninggalan kerajaan Islam di Banten pada masa Faletehan,
3) Keraton Kanoman dan Kasepuhan di Cirebon.
d. Batu Nisan (Makam)
Batu nisan berfungsi sebagai tanda kubur. Tanda kubur yang terbuat dari batu bentuknya bermacam-macam. Berikut ini batu nisan peninggalan sejarah Islam di Indonesia.
1) Batu nisan Malik As Saleh, raja pertama dari Kerajaan Samudra Pasai. Batu nisan ini terletak di Lhokseumawe, Aceh.
2) Batu nisan Maulana Malik Ibrahim, berpahatkan huruf Arab. Batu nisan terletak di Gresik, Jawa Timur.
3) Batu nisan Sultan Hasanuddin, Raja Makassar.
e. Karya Sastra
Peninggalan karya sastra Islam di Indonesia dikelompokkan menjadi empat, yaitu hikayat, suluk, syair, dan babad. Hikayat peninggalan sejarah di Indonesia, antara lain hikayat raja-raja Pasai, Hang Tuah, Jauhar Manikam, dan hikayat Amir Hamzah.
Suluk adalah kitab yang berisi tentang ajaran tasawuf. Suluk yang terkenal, yaitu suluk Sukarsah, Wujil, dan suluk Malang Sumirang. Karya syair yang terkenal, yaitu syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas. Babad adalah cerita sejarah yang merupakan cerita biasa.Contohnya babad Tanah Jawa, babad Cirebon, sejarah Melayu (Salawat Usalatin), dan babad Banten.
f. Tradisi Agama
Tradisi Islam yang masih melekat di masyarakat, antara lain upacara kematian. Upacara kematian merupakan peringatan meninggalnya seseorang pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100 dan ke-1.000. Tujuannya agar arwah yang meninggal mendapat pengampunan dan masuk surga. Tradisi yang lain, yaitu pembacaan kitab barzanzi pada setiap bulan Rabiul awwal atau Kamis malam. Kegiatan ini merupakan pembacaan salawat kepada Nabi Muhammad saw.